Latar belakang adanya lukisan dari bahan cekakik ini
berasal dari seorang inspirator seni, KH. Mahmuddin desa Tambakrejo, Gurah,
Kediri. Beliau menemukan ide lukisan cekakik ini ketika beliau mengikuti
pertemuan Petani Tebu Sukses Se-Jawa Timur di Surabaya pada tahun 1978. Pada
salah satu season refresing, para peserta pertemuan mengisinya dengan kegiatan
melukis bersama, ada yang memakai cat air, cat minyak, maupun dengan bahan yang
lazim dipakai. Ketika itu, beliau melihat lukisan mereka dan mengakui lukisan
mereka sangat indah, lalu beliau berfikir, jika beliau mengikuti mereka
pastilah akan terlihat monoton dan tidak menarik, akhinya ketika beliau akan
membeli secangkir kopi, beliau menemukan ide bagus, beliau memikirkan lukisan
menggunakan bahan dari cekakik atau endapan wedang kopi. Tanpa berpikir
panjang, beliau mencoba melukis abstrak dengan cekakik dan sebatang korek
api,wal hasil lukisan yang beliau buat nampak indah dan unik.
Setelah pertemuan petani tebu suksesse-jawa timur
selesai, beliau pulang kedalemnya (rumah). Beliau mengajarkan ilmunya
itu pada salah seorang santrinya yang sangat gemar menggambar, ia adalah MK.
Nur Habib. Setelah ilmu itu didapatkan Habib, ia mencoba membuat lukisan
cekakik sedehana dan mengikutkannya kesuatu acara pameran, ternyata langsung
dikoleksi seorang kolektor seni. Semula Habib mengeluh dengan lukisannya yang
mudah rontok saat telah kering, lalu Habib melakukan penelitian tentang lukisan
cekakik selama 12 tahun, hingga akhirnya ia menuai berbagai hasil yang sungguh
menakjubkan, lukisan cekakik ini akhirnya diakui oleh museum NU nasional
sebagai aliran lukisan baru, yakni aliran cekakik.
MK Nur Habib mengajarkan ilmunya dan hasil penelitiannya
pada seluruh senimanorang-orang yang meminatinya, dan salah satunya ditempatnya
mengajar, yakni MA Ma’arif NU Kepung. Spara siswanya tampak sangat antusias
mengikuti jejak gurunya itu. Tidak berhenti disitu saja, MK Nur Habib
mengikutkan hasil lukisan para siswanya pada pameran yang dihadiri oleh
berbagai seniman Indonesia maupun manca Negara, dan tak sedikit yang dari
seiman Indonesia yang mengkoleksi hasil lukisan para siswanya. Bahkan seniman
mancanegara pun ada yang mengkoleksinya dan membawanya keneraga asal, ada dari
Jepang, Belanda, Amerika, dan Malaysia. Hinga kini, perkembangan lukisan
cekakik sudah banyak dikenal oleh kalangan masyarakat, karena beberapa media
massa dan televisi pernah menerbitkan acara pameran lukisan ekakik yang
diadakan MK Nur Habib.
ijin kopas pak, heheheh
BalasHapushttp://lukisancekakik.blogspot.co.id/p/about.html